Kamis, 08 Desember 2011

tanaman sirsak


http://3.bp.blogspot.com/-cgw1VkCg478/ThZgcG_2QQI/AAAAAAAAAIs/1SOmxPNzKAY/s1600/manfaat+sirsak.jpeg
Selama ini tanaman sirsak dimanfaatkan masyarakat hanya dari buahnya saja. Rasanya yang manis agak keasam-asaman memberikan sesasi rasa yang segar. Oleh masyarakat buah sirsak sering dibuat makanan seperti selai sirsak ataupun jus sirsak dengan rasa yang khas. Namun ternyata bukan hanya sensasi rasanya saja yang membuat sirsak banyak diburu. Kandungan buah sirsak yang baik untuk kesahatan, membuat banyak orang yang ingin mengonsumsinya. Seperti apa manfaat sirsak untuk kesehatan tubuh?

Dalam bahasa latin tanaman sirsak disebut dengan Anona Muricata Linn yang merupakan kerabat dari tanaman srikaya (Anona Squamosa Linn). Tanaman ini berasal dari benua Amerika yang beriklim tropis. Seperti peru, meksiko dan Argentina. Sirsak sampai ke Indonesia di bawa oleh pedagang spanyol, tetapi kata sirsak sendiri berasal dari bahasa Belanda. Dari kata Zuurzak dimana Zuur berarti asam, sedangkan Zak berarti kantong, atau dalam arti harfiah dinyatakan sebagai kantong yang rasanya asam.

Rasa asam pada buah sirsak berasal dari asam organik nonvolatile, terutama asam malat, asam sitrat, dan asam isositrat. Di dalam buah sirsak terdapat kandungan vitamin C, yang merupakan kandungan vitamin yang paling besar dari pada vitamin lainnya. Kandungannya sekitar 20 mg per 100 gram daging buah. Sebaliknya, kandungan lemak pada buah sirsak merupakan bagian terkecil dari semua kandungan yang dapat dimanfaatkan, yakni hanya sebesar 0,3 g per 100 gram sirsak.

Kebutuhan vitamin C rata-rata orang Indonesia adalah sebesar 60 mg per hari, sehingga hanya membutuhkan 300 gram saja untuk memenuhi semua kebutuhan vitamin C tubuh.

Kandungan vitamin C yang tinggi ini membuat buah sirsak sangat baik dimanfaatkan sebagai obat awet muda dan sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh. Karena vitamin C merupakan antioksidan yang baik bagi tubuh manusia. Disamping itu, sirsak juga mengandung kadar sodium (natrium) yang rendah tetapi mengandung potasium (kalium) yang tinggi, sehingga sirsak dapat sebagai penawar penyakit hipertensi.

Yang tidak perlu diabaikan pula adalah tingginya kandungan serat pada buah sirsak. Sirsak mempunyai kandungan serat yang notabene berfungsi untuk menjaga kelancaran kerja saluran cerna sehingga bermanfaat untuk menjamin kelancaran proses buang air besar.

Manfaat Sirsak

Tanaman sirsak memiliki banyak khasiat, baik yang melalui pengolahan terlebih dahulu maupun yang tidak. Bagian tanaman mulai dari daun sirsak sampai akar sirsak mempunyai manfaat yang banyak dan berbeda-beda.

Biji dan daun sirsak bisa dipakai sebagai umpan untuk membunuh ikan. Serbuk daunnya efektif untuk membasmi cacing. Sementara itu, serbuk itu pula dan minyak yang terkandung dalam biji sirsak juga ampuh untuk membasmi kutu dan serangga kecil lainnya.

Ketika terjadi bisulan, ambillah daun sirsak secukupnya, diremas-remas untuk kemudian ditempelkan di area bisul. Remasan dun ini membuat bisul menjadi cepat matang. Remasan daun juga bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit rematik dan bebagai macam penyakit kulit. Namun pada luka yang sudah terlalu dalam dan berpeluang terjadi infeksi, sebaiknya tidak mengandalkan pengobatan dengan daun sirsak saja.

Rebusan daun. Rebusan daun sirsak dapat dipakai untuk mengatasi gangguan saluran pencernaan dan mampu mengatasi kelelahan. Yang cukup heran adalah manfaat daun sirsak sebagai obat penenang dan penimbul rasa kantuk dengan hanya meletakkan daunnya di tepi bantal sesaat sebelum tidur.

Anti Kanker

Penelitian di Laboratorium Healt Sciences Institute, Amerika Serikat di bawah pengawasan The National Cancer Institute mendapati bahwa di dalam daun sirsat terdapat kandungan Zat Annonaceous Acetoganins yang mampu membunuh sel-sel kanker 10.000 kali lebih kuat daripada Zat Adriamycin yang biasa digunakan dalam pengobatan kemoterapi. Zat Acetogenins dapat membunuh berbagai macam kanker, antara lain kanker usus, tiroid, prostat, paru-paru, payudara, pankreas hingga penyakit ambeien.

Terapi kanker dengan daun sirsak tidak menimbulkan efek samping seperti kerontokan rambut, penurunan berat badan, rasa mual dan muntah seperti pengobatan kanker yang selama ini dilakukan. Pengobatan ini tergolong sangat aman pula karena tidak mengganggu kehidupan sel-sel sehat disekitar sel-sel kanker tersebut.

Cara Pengolahan

Cara pengolahan daun sirsak sebagai obat herbal atasi kanker yang dijelaskan oleh Darmawan Tri Wibowo, ahli budidaya tanaman sirsak dari Taman Wisata Mekarsari adalah sebagai berikut :

Untuk pengobatan kanker. 5 sampai 10 lembar daun sirsak direbus dengan 3 gelas air atau 600 ml hingga sisakan 1 gelas air rebusan saja. Kemudian diminum selagi hangat setiap hari dua kali, siang dan sore selama 3 sampai 4 bulan. Dalam perebusan sebaiknya tidak menggunakan kuali atau panci yang terbuat dari tanah liat, sebab tanah liat mampu menyerap zat-zat yang terkandung dalam daun rebusan. Ketika memilig daun untuk rebusan, sebaiknya dipilih yang tidak terlalu muda ataupun terlalu tua.

Pembuatan obat herbal ini juga dapat menggunakan daun sirsat kering. 10 sampai 15 daun sirsat kering direbus hingga tersisa 1 gelas saja. Kemudian diminum. Daun sirsat kering dan basah mempunyai kandungan manfaat yang sama selama proses pengeringannya tidak dilakukan dibawah sinar matahari. Cukup diangin-anginkan saja.

Daun sirsat basah juga bisa diolah menjadi ekstrak daun, caranya? Pilih 3 sampai 5 daun, kemudian di blender dengan ¼ air hangat. Hal ini dilakukan agar daun sirsat berubah menjadi partikel-partikel kecil sehingga lebih mudah diekstrak. Caranya? Tuang air panas ke dalam hasil blender, tutup rapat dan diamkan 15 sampai 20 menit agar proses ekstraksi sempurna. Lalu saring dan diminum.

Konsumsi daging buah sirsat segar 150 sampai 250 g per hari untuk menambah daya tahan tubuh, penambah energi dan memperlancar pembuangan sel-sel kanker yang telah mati.

Efek Samping

Sebenarnya efek samping yang disebabkan obat herbal daun sirsat tidaklah banyak dan mengganggu kesehatan. Biasanya hanya agak berkeringat, sering buang air kecil dan hangat pada bagian tubuh yang sakit. Untuk penderita maag, diharapkan lebih berhati-hati, karena buah sirsat dapat meningkatkan asam lambung. Jika Anda ingin mengonsusinya, kukus daging sirsat agar kandungan asamnya berkurang. Namun tidak untuk daun sirsat.

Demikian manfaat sirsak untuk kesehatan tubuh, apabila tidak ada kemajuan setelah 2 minngu terapi dengan menggunakan daun sirsak, ada baiknya selalu konsultasi dengan dokter untuk mendapat informasi yang lebih tepat untuk kesehatan Anda.
Sirsak (Anona muricata Linn)
Sirsak (Anona muricata Linn) berasal dari Amerika Selatan. Tanaman sirsak dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Polycarpiceae
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Species : Anona muricata Linn
Saat ini di Indonesia dikenal dua kultivar sirsak yang berbeda rasanya, yaitu sirsak yang rasanya manis asam dan banyak bijinya, jenis ini tersebar luas dalam jumlah besar. Kedua adalah sirsak yang rasanya manis, lengket di lidah dan bijinya sedikit, jenis ini dikenal dengan sebutan sirsak ratu karena ditemukan di Pelabuhan ratu dan baru dikembangkan dalam jumlah kecil di daerah Sukabumi dan sekitarnya. Buah sirsak termasuk buah semu, daging buah lunak atau lembek, berwarna putih, berserat, berbiji hitam pipih. Kulitnya berduri, tangkai buah menguning, aromanya harum, dan rasanya manis agak asam.
Buah sirsak yang normal dan sudah cukup tua / matang mempunyai berat ± 500 gr, warna kulit agak terang, hijau agak kekuningan dan mengkilap. Bentuk buah bagian ujung agak membulat dengan diameter ± 5 cm, diameter bagian tengah ± 7 cm, serta panjang buah ± 17 cm. Kerapatan duri maksimal 2- 3 buah per 4 cm (diukur pada bagian buah yang durinya paling jarang), kekerasan daging buah empuk merata, rasa manis atau manis asam segar dan beraroma khas.
Kandungan Zat Gizi dan serat pangan buah SIRSAK / 100 gram BDD dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel Kandungan Zat Gizi dan serat pangan buah SIRSAK / 100 gram BDD
Kandungan
Jumlah
Kandungan
Jumlah
Energi
65,00 kal
Besi
0,60 mg
Protein
1,00 gr
Vitamin A
1,00 RE
Lemak
0,30 gr
Vitamin B1
0,07 mg
Karbohidrat
16,30 gr
Vitamin B2
0,04 mg
Kalsium
14,00 mg
Vitamin C
20,00 mg
Fosfor
27,00 mg
Niacin
0,70 mg
Serat
2,00 gr


Berbagai manfaat sirsak untuk terapi antara lain pengobatan batu empedu, antisembelit, asam urat dan meningkatkan nafsu makan. Dengan mengkonsumsi buah sirsak dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan (sebagai obat agar awet muda). Selain itu, kandungan seratnya juga berfungsi untuk memperlancar pencernaan, terutama untuk pengobatan sembelit. Sari buah sirsak di dalam sistem pencernaan akan meningkatkan rangsangan nafsu makan. Kegunaan lain dari sari buah ini adalah untuk pengobatan pinggang pegal dan nyeri, penyakit kandung air seni dan wasir (ambeien).
Daun sirsak juga sering digunakan sebagai bahan obat tradisional, antara lain untuk pengobatan sakit pinggang. Caranya : 20 lembar daun sirsak direbus dalam 5 gelas air. Didihkan hingga airnya tinggal 3 gelas. Setelah cukup dingin, diminum 1 kali sehari sebanyak ¾ gelas. Sedangkan daun yang masih muda dapat dipakai untuk mengobati bisul. Caranya : siapkan daun sirsak muda secukupnya, kemudian tumbuk halus dan tambah air sedikit sambil diaduk merata. Tempelkan bahan tersebut pada bisul.
TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
Family
Annonaceae

Deskripsi
Kandungan Buah sirsak tersusun atas 67% daging buah yang dapat dimakan, 20% kulit, 8,5% biji, dan 4%.poros tengah buah, dari berat keseluruhan buah. Kandungan gulanya sekitar 68% dari seluruh bagian padat daging buah. Sirsak merupakan sumber vitamin B yang lumayan jumlahnya (0,07 mg/100 g daging buah) dan vitamin C (20 mg/ 100 g daging buah), dan sedikit sampai sedang kandungan kalsium dan fosfornya. Sifat yang paling disenangi orang dari sirsak ini ialah harumnya dan aromanya yang sangat menggiurkan. Daging buahnya mirip dengan ‘cherimoya’, warna putihnya yang murni itu sangat stabil, walaupun sedang diolah. Sirsak berbentuk perdu atau pohon kecil, tingginya 3-10 m, tajuknya cocok dengan model arsitektur Troll, bercabang hampir mulai dari pangkalnya. Daun berbentuk lonjong-bundar telur sungsang, berukuran (8-16) cm x (3-7) cm, ujungnya lancip pendek; tangkai daun panjangnya 3-7 mm. Bunga-bunganya teratur, 1-2 kuntum berada pada perbungaan yang pendek, berwarna kuning kehijauan; gagang bunga panjangnya sampai 2,5 cm; daun kelopaknya 3 helai, berbentuk segi tiga, tidak rontok, panjangnya sekitar 4 mm; daun mahkota 6 helai dalam 2 baris, 3 lembar daun mahkota terluar berbentuk bundar telur melebar, berukuran (3-5) cm x (2-4) cm; 3 lembar daun mahkota dalam berukuran (2-4) cm x (1,5-3,5) cm, pangkalnya bertaji pendek; benang sarinya banyak, tersusun atas barisan-barisan, menempel di torus yang terangkat, panjangnya 4-5 mm, tangkai sarinya berbulu lebat; bakal buahnya banyak, berbulu lebat sekali, kemudian gundul. Buahnya yang matang, yang merupakan buah semu, berbentuk bulat telur melebar atau mendekati jorong, berukuran (10-20) cm x (15-35) cm, berwarna hijau tua dan tertutup oleh duri-duri lunak yansirsakg panjangnya sampai 6 mm, daging buahnya yang berwarna putih itu berdaging dan penuh dengan sari buah. Bijinya banyak, berbentuk bulat telur sungsang, berukuran 2 cm x 1 cm, berwarna coklat kehitaman, berkilap.
Manfaat
Sirsak dapat dimakan dalam keadaan segar sebagai pencuci mulut jika matang betul, atau dicampur dengan es krim atau susu dijadikan minuman yang lezat, seperti dilakukan di Jawa, Kuba, dan sebagian dari Amerika. Akan tetapi, buah ini lebih sering dimakan dalam bentuk ‘puree’ setelah daging buahnya diperas dan disaring. Juga dapat dijadikan selai buah, sari buah (setelah dicampur gula), nektar atau sirop. Juga digunakan dalam pembuatan eskrim. Di Indonesia dodol sirsak dibuat dengan cara daging buahnya dipanaskan dalam air dan diberi gula sampai campuran itu mengental. Di Filipina, buah sirsak muda beserta bijinya yang masih lunak digunakan sebagai sayuran. Buah tua yang masih keras dapat dibuat kue yang lezat rasa dan aromanya.
Syarat Tumbuh
Sirsak merupakan jenis yang paling tidak bandel tumbuhnya di antara jenis-jenis Annona lainnya dan memerlukan iklim tropik yang hangat dan lembap. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian sampai 1000 m dpl. dan meluas sampai ke 25° LS pada lahan yang ternaung. Pertumbuhan dan pembungaannya sangat terhambat oleh turunnya udara dingin, serta hujan salju yang ringan saja sudah dapat membunuh pohon sirsak. Musim kering dapat mendorong luruhnya daun dan menyelaraskan pertumbuhan memanjang d an pembungaan dalam batas-batas tertentu. Hasil panen dapat lebih tinggi pada cuaca demikian, asalkan kelembapan yang tinggi berlangsung selama periode pembentukan buah; ada indikasi bahwa untuk Annona spp. lainnya, balk kelembapan yang sangat tinggi maupun sangat rendah, dapat merusak pembentukan buah. Jika kelembapan cenderung rendah, dianjurkan untuk memberikan naungan agar transpirasi dapat dikurangi (juga karena pohon sirsak dangkal perakarannya). Sebagian besar tipe tanah cocok untuk tanaman ini, tetapi drainasenya harus balk, sebab pohon sirsak tidak tahan terhadap genangan air.
Pedoman Budidaya
Perbanyakan dan penanaman Pohon sirsak dapat diperbanyak dengan klon, terutama melalui berbagai teknik penempelan dan penyambungan pada batang bawah yang diperbanyak dengan semai, seperti dipraktekkan di berbagai wilayah Amerika (misalnya di Kolumbia dan Venezuela). Akan tetapi, umumnya sirsak ditumbuhkan dari benih. Semai dapat dipakai, sebab populasi yang tumbuh cukup seragam dan benih dari kultivar manis, misalnya, pada umumnya sifatnya sama dengan induknya, serta karena fase yuananya hanya berlangsung 2-4 tahun. Benih dapat ditanam langsung di ladang atau disemaikan dahulu di persemaian. Setelah 2030 hari, 85-90% dapat berkecambah dan semai itu dapat dipindahkan ke lapangan setelah 6-8 bulan. Pemotongan separuh daun dan kadang-kadang perompesan daun diperlukan untuk memindahtanamkan semai yang sebelumnya tidak ditumbuhkan dahulu dalam wadah. Jarak tanam di kebun buah sebaiknya antara 3 m x 4 m dan 4 m x 6 m. Berkat kecilnya ukuran pohon dan cepatnya berbuah, sirsak dapat ditanam sebagai tanaman sela di antara pohon buah-buahan yang lebih besar, seperti mangga, avokad, dan kecapi. Jika tanaman utamanya membutuhkan ruangan, pohon sirsak dapat ditebang.
Pemeliharaan
Lahan di sekitar pangkal pohon sirsak sebaiknya terbebas dari gulma atau ditutup oleh mulsa untuk menghindari dehidrasi dari perakarannya yang dangkal itu pada musim kemarau. Sirsak toleran terhadap keadaan tanah yang kering, tetapi pohonnya akan meluruhkan terlalu banyak daun jika mengalami kekeringan yang berkepanjangan; dalam situasi demikian pohon sirsak akan tertolong oleh pengairan tambahan. Pemupukan dengan pupuk kandang dan/atau NPK dalam dosis kecil beberapa kali dalam setahun dapat mendorong pertumbuhan dan pembuahan, tetapi tidak diperoleh data kuantitatif mengenai kebutuhan pupuk atau banyaknya pupuk daun yang dianjurkan. Pohon sirsak biasanya dapat mencapai bentuk yang memuaskan, tetapi dalam beberapa kasus diperlukan usaha sedini mungkin membatasi pohon itu hanya berbatang tunggal, yaitu dengan cara memotong cabang-cabang yang akan menyainginya. Tunas air (water sprout), cabang-cabang yang tumpang-tindih dan bergerombol juga harus dibuang. Kurang baiknya penyerbukan kiranya merupakan faktor pembatas utama dalam jumlah hasil, dan untuk menghilangkan kendala ini dianjurkan untuk penyerbukan dengan tangan. Akan tetapi, hal ini jarang dilakukan dan hanya dapat berlangsung jika ada masa pembungaan yang jelas.
Hama dan Penyakit
Selama vigor pohon dapat dipertahankan, kerusakan yang serius disebabkan oleh penyakit dan hama umumnya terbatas hanya pada buah. Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides merupakan penyakit utama pada sirsak di daerah yang lembap. Produksi buah sirsak dapat menyusut sekali karena bunga dan buahnya terserang penyakit sehingga menjadi busuk atau keriput; selanjutnya penyakit ini juga mengganggu buah, daun, batang, dan pematangan buah. Di Hindia Barat ada anjuran agar diadakan seleksi terhadap kemampuan pembentukan buah dalam kondisi lingkungan yang lembap. Jika terjadi musim kemarau barangkali ada kemungkinan untuk mempercepat pembungaan dan pembentukan buah agar terhindar dari periode kelembapan yang tinggi. Penyakit busuk coklat batang (Corticium sp.) menyerang pohon sirsak dan menyebabkan busuknya cabang dan mungkin membunuh pohonnya juga. Pembersihan yang sebaik-baiknya menjelang akhir musim kemarau, termasuk pembakaran bagian-bagian pohon yang terserang, dapat menolong untuk menahan penyakit pada musim hujan berikutnya. Kutu perisai seringkali menyerang pohon sirsak, dan kutu bubuk dapat bergerombol banyak sekali pada buah sirsak. Jika semut dapat diberantas dengan baik, musuh-musuh alaminya akan mampu menanggulangi hama ini. Buah dapat dibungkus untuk menghindari kerusakan yang disebabkan oleh lalat buah. Annonaepestis bengalella adalah penggerek buah sirsak, dan ngengat ini tersebar dari India sampai ke Jawa dan Filipina. Ulat besar dari kupu-kupu Meganotron rufescens dan Papilio agamemnon sering sekali dijumpai memakan daun sirsak. Kerusakan yang disebatkan oleh ketiga jenis hama ini umumnya belum sampai mengharuskan dilakukannya pemberantasan secara kimiawi.
Panen dan Pasca Panen
Buah sirsak sebaiknya dipanen setelah tua benar tetapi masih keras. Buah ini dianggap tua jika duri-durinya sudah saling berjauhan dan warna kulitnya yang tadinya hijau berkilat telah berubah menjadi hijau kusam atau hijau kekuning-kuningan. Jika dipetik terlalu awal, kualitas buah akan jelek. Sebaliknya jika buah dibiarkan matang di pohon, seringkali buah itu dimakan oleh kelelawar sebelum jatuh ke tanah. Di daerah yang iklimnya tidak mengenal musim, buah sirsak dapat dijumpai sepanjang tahun, tetapi biasanya pohon sirsak memiliki 1-3 kali masa panen, dengan puncaknya yang nyata pada masa musim utama. Buah harus dipetik secara selektif; dipotong gagangnya dengan pisau yang tajam atau gunting setek, kemudian disimpan di dalam keranjang bambu yang telah dialasi dengan bahan yang empuk, seperti jerami.

Tanaman Sirsak merupakan jenis yang paling tidak bandel tumbuhnya diantara jenis-jenis Annona lainnya dan memerlukan iklim tropic yang hangat dan lembap. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian sampai 1000mdpl. Dan meluas sampai ke 25°LS pada lahan yang ternaung. Pertumbuhan dan pembungaannya sangat terhambat oleh turunnya udara dingin, serta hujan salju yang ringan saja sudah dapat membunuh pohon sirsak.



Budidaya Tanaman Sirsak by : Fyan Wiwiet
  1. Tanaman Sirsak merupakan jenis yang paling tidak bandel tumbuhnya di antara jenis-jenis Annona lainnya dan memerlukan iklim tropik yang hangat dan lembap. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian sampai 1000 m dpl. dan meluas sampai ke 25° LS pada lahan yang ternaung. Pertumbuhan dan pembungaannya sangat terhambat oleh turunnya udara dingin, serta hujan salju yang ringan saja sudah dapat membunuh pohon sirsak.
  2. Pedoman Budidaya Perbanyakan dan penanaman Pohon sirsak dapat diperbanyak dengan melalui berbagai teknik penempelan dan penyambungan pada batang bawah yang diperbanyak dengan semai,emai dapat dipakai, sebab populasi yang tumbuh cukup seragam dan benih dari kultivar manis, misalnya, pada umumnya sifatnya sama dengan induknya, serta karena fase yuananya hanya berlangsung 2-4 tahun .
  3. Benih dapat ditanam langsung di ladang atau disemaikan dahulu di persemaian. Setelah 2030 hari, 85-90% dapat berkecambah dan semai itu dapat dipindahkan ke lapangan setelah 6-8 bulan. Pemotongan separuh daun dan kadang-kadang perompesan daun diperlukan untuk memindah tanamkan semai yang sebelumnya tidak ditumbuhkan dahulu dalam wadah. Jarak tanam di kebun buah sebaiknya antara 3 m x 4 m dan 4 m x 6 m.
  4. Pemeliharaan Lahan di sekitar pangkal pohon sirsak sebaiknya terbebas dari gulma atau ditutup oleh mulsa untuk menghindari dehidrasi dari perakarannya yang dangkal itu pada musim kemarau. Sirsak toleran terhadap keadaan tanah yang kering, tetapi pohonnya akan meluruhkan terlalu banyak daun jika mengalami kekeringan yang berkepanjangan; dalam situasi demikian pohon sirsak akan tertolong oleh pengairan tambahan.
  5. Hama dan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides merupakan penyakit utama pada sirsak di daerah yang lembap. Produksi buah sirsak dapat menyusut sekali karena bunga dan buahnya terserang penyakit sehingga menjadi busuk atau keriput; selanjutnya penyakit ini juga mengganggu buah, daun, batang, dan pematangan buah
  6. Penyakit busuk coklat batang (Corticium sp.) menyerang pohon sirsak dan menyebabkan busuknya cabang dan mungkin membunuh pohonnya juga. Pembersihan yang sebaik-baiknya menjelang akhir musim kemarau, termasuk pembakaran bagian-bagian pohon yang terserang, dapat menolong untuk menahan penyakit pada musim hujan berikutnya. Kutu perisai seringkali menyerang pohon sirsak, dan kutu bubuk dapat bergerombol banyak sekali pada buah sirsak.
  7. Panen dan Pasca Panen Buah sirsak sebaiknya dipanen setelah tua benar tetapi masih keras. Buah ini dianggap tua jika duri-durinya sudah saling berjauhan dan warna kulitnya yang tadinya hijau berkilat telah berubah menjadi hijau kusam atau hijau kekuning-kuningan.
  8. Jika dipetik terlalu awal, kualitas buah akan jelek. Sebaliknya jika buah dibiarkan matang di pohon, seringkali buah itu dimakan oleh kelelawar sebelum jatuh ke tanah. Di daerah yang iklimnya tidak mengenal musim, buah sirsak dapat dijumpai sepanjang tahun, tetapi biasanya pohon sirsak memiliki 1-3 kali masa panen, dengan puncaknya yang nyata pada masa musim utama. Buah harus dipetik secara selektif; dipotong gagangnya dengan pisau yang tajam atau gunting setek, kemudian disimpan di dalam keranjang bambu yang telah dialasi dengan bahan yang empuk, seperti jerami .
  9. Khasiat Buah Sirsak Sirsak, siapa yang tak kenal buah ini. Sirsak atau durian belanda (Annona muricata L.) adalah tumbuhan berguna yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Di berbagai daerah di Indonesia dikenal sebagai nangka sebrang, nangka londo (Jawa), nangka walanda, sirsak (Sunda), nangka buris (Madura), deureuyan belanda (Aceh), durio ulondro (Nias), durian betawi (Minangkabau), jambu landa (Lampung), dan di Bali, lebih dikenali sebagai srikaya Jawa.
  10. KHASIAT AMBEIEN. Buah sirsak yang sudah masak. Peras untuk diambil airnya sebanyak 1 gelas, diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. SAKIT KANDUNG AIR SENI. Buah sirsak setengah masak, gula dan garam secukupnya. Semua bahan tersebut dimasak dibuat kolak. Dimakan biasa, dan dilakukan secara rutin setiap hari selama 1 minggu berturut-turut. BAYI MENCRET. Buah-sirsak yang sudah masak. Buah sirsak diperas dan disaring untuk diambil airnya, diminumkan pada bayi yang mencret sebanyak 2-3 sendok makan.

“MANFAAT DAN CARA PEMBUDIDAYAAN BUAH SIRSAK”
By: Paw
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Latar belakang penulisan ini dikarenakan tugas praktikum penerapan komputer. Namun sebenarnya penulisan yang berjudul “Manfaat Buah Sirsak” ini juga saya pilih karena belum banyak kalangan masyarakat yang membudidayakan secara komersil buah yang berkasiat ini. Masyarakat pun belum tahu bnyak tentang asal-usul serta seluk-beluk khasiat buah asem manis ini. Berdasarkan beberapa sumber, buah sirsak belum banyak dibudidayakan di Indonesia, buah ini hanya ditanam sebagai tanaman kebun secara tradisional. Berdasarkan data dari internet, persebaran buah sirsak ini padahal cukup luas dari Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Kalimantan hingga Sulawesi.
Disamping rasanya yang asem manis, buah ini juga cukup mudah untuk dibudidayaka di Indonesia. Buah ini juga memiliki banyak khasiat diantaranya, sebagai obat kanker, ambien, liver dan lain-lain. Saya berharap dengan adanya penulisan makalah ini dapat menjadikan salah satu sumber pengetahuan mengenai segala hal yang berkaitan dengan buah sirsak. Mengingat segala macam khasiat dari buah ini yang begitu tinggi, harapannya dapat menjadikan makalah ini sebagai acuan dalam pembudidayaan dan pemanfaatan buah sirsak ke depannya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Hal-hal yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain yaitu tentang :
1. Asal-usul buah sirsak?
2. Bagaimanakah cara pembudidayaan buah sirsak?
3. Apa saja kandungan dan manfaat dari buah sirsak tersebut?

1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
1. Memaparkan asal-usul buah sirsak.
2. Mengetahui cara pembudidayaan buah sirsak.
3. Mengetahui segala manfaat pada buah sirsak tersebut.
1.4 MANFAAT PENULISAN
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa Agronomi dan Hortikultura untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai teknik budidaya buah sirsak. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan didalam penanaman, pemeliharaan, dan pemanfaatan buah sirsak tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
 Sirsak (Annona Muriata) merupakan tanaman yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.Tanaman ini ditanam secara komersial untuk diambil daging buahnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh disembarang tempat, paling banyak ditanam di daerah yang cukup berair. Di Indonesia sirsak dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1000 m dia atas permukaan laut. Nama sirsak sendiei berasal dari bahasa Belanda Zuurzak yang berarti kantung yang asam. Tinggi pohon sirsak bisa mencapai 9 meter. Di sestiap daerah buah sirsak memiliki nama lokal diantaranya, daerah Sirsak (Indonesia) Nangka Sabrang,Nangka Landa (Jawa) Nangka Walanda Sirsak (Sunda) Nangka buris (Madura) Srikaya jawa (Bali) Deureuyan Belanda (Aceh) Durio Ulondro (Nias) Durian Betawi (Minangkabau),Jambu,Landa(Lampung). Kerajaan : Plantae Devisio : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Magnoliales Familia : Amnonaceae Genus : Annona Spesies : Annona muricata Sirsak mempunyai berbentuk bulat telur agak tebal dan permukaan pada bagian atas yang halus berwarna hijau tua sedangkan pada bagian bawahnya mempunyai warna yang lebih muda. Batang akar buah sirsak berupa akar tunggang. Batang mempunyai batang berkayu dan dapat hidup menahun. Bunga tunggal dalam berkas 1-2 berhadapan / disamping daun mahkota daun mahkota segitiga. Buah berbentuk majemuk agregat bertekstur empuk daging buahnya berwarna putih berbiji banyak dan mempunyai duri yang pendek mempunyai cita rasa yang manis. Biji dalam satu buah agregat berjumlah banyak berwarna hitam mengkilat.
2.2 KAJIAN TEORI
http://3.bp.blogspot.com/_xdga5r9LU7o/TNuYyTt2_YI/AAAAAAAAAD8/gCSIKabuPOY/s1600/sirsak.jpg
 Sirsak punya banyak manfaat. Di dalamnya terdapat zat-zat yang mampu menangkal asam urat, hipertensi, osteoporosis, dan bisa membuat awet muda. Manfaat lainnya, meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan wasir, dan memperlancar pencernaan makanan. Untuk hidup sehat, kita dianjurkan mengonsumsi 2-4 porsi buah dan 3-5 porsi sayuran per hari. Buah dan sayur merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat pangan yang sangat baik. Selain itu, sirsak juga merupakan sumber senyawa fitokimia, yang belakangan ini sangat dirasakan Kita perlu bersyukur karena wilayah kita dilimpahi berbagai macam buah tropis. Buah-buahan tersebut sarat komponen gizi dan non gizi, yang sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan kesehatan tubuh. Salah satu jenis buah tropis yang sangat populer karena aromanya yang tajam serta rasanya yang manis keasaman adalah sirsak. Buah ini sangat mudah dijumpai, mulai dari pasar buah tradisional hingga ke supermarket. Di restoran dan hotel, buah sirsak umumnya disajikan dalam bentuk jus dingin. Rasanya yang manis keasaman itu memberikan sensasi tersendiri bagi para penggemarnya. Bagi yang senang sarapan dengan roti, buah sirsak juga sering ditambahkan dalam bentuk selai. Apapun bentuk olahannya, cita rasa sirsak tetap melekat kuat pada produk, sehingga sangat mudah dikenali. Kaya Vitamin C Buah sirsak terdiri dari 67,5 persen daging buah, 20 persen kulit buah, 8,5 persen biji buah, dan 4 persen inti buah. Setelah air, kandungan zat gizi yang terbanyak dalam sirsak adalah karbohidrat. Salah satu jenis karbohidrat pada buah sirsak adalah gula pereduksi (glukosa dan fruktosa) dengan kadar 81,9 – 93,6 persen dari kandungan gula total. Buah sirsak mengandung sangat sedikit lemak (0,3 g/100 g), sehingga sangat baik untuk kesehatan. Rasa asam pada sirsak berasal dari asam organik non volatil, terutama asam malat, asam sitrat, dan asam isositrat. Vitamin yang paling dominan pada buah sirsak adalah vitamin C, yaitu sekitar 20 mg per 100 gram daging buah. Kebutuhan vitamin C per orang per hari (yaitu 60 mg), telah dapat dipenuhi hanya dengan mengonsumsi 300 gram daging buah sirsak. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada sirsak merupakan antioksidan yang sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan (tetap awet muda). Mineral yang cukup dominan adalah fosfor dan kalsium, masing-masing sebesar 27 dan 14 mg/100 g. Kedua mineral tersebut penting untuk pembentukan massa tulang, sehingga berguna untuk membentuk tulang yang kuat serta menghambat osteoporosis. Keunggulan sirsak terletak pada kadar sodium (natrium) yang rendah (14 mg/100 g) tetapi tinggi potasium (kalium), yaitu 278 mg/l00 g. Perbandingan kalium dan natrium yang tinggi sangat menguntungkan dalam rangka pencegahan penyakit hipertensi. Kaya Serat Selain komponen gizi, buah sirsak juga sangat kaya akan komponen non gizi. Salah satu diantaranya adalah mengandung banyak serat pangan (dietary fiber), yaitu mencapai 3,3 g/ 100 g daging buah. Konsumsi 100 g daging buah dapat memenuhi 13 persen kebutuhan serat pangan sehari. Buah sirsak merupakan buah yang kaya akan senyawa fitokimia, sehingga dapat dipastikan bahwa buah tersebut sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan. Senyawa fitokimia tersebut dipastikan memiliki khasiat bagi kesehatan, walaupun belum semuanya terbukti secara ilmiah. Berbagai manfaat sirsak untuk terapi antara lain pengobatan batu empedu, antisembelit, asam urat, dan meningkatkan selera makan. Selain itu, kandungan seratnya juga berfungsi untuk memperlancar pencernaan, terutama untuk pengobatan sembelit (susah buang air besar). Sari buah (jus) sirsak di dalam sistem pencernaan akan meningkatkan selera makan. Kegunaan lain dari sari buah ini adalah untuk pengobatan pinggang pegal dan nyeri, penyakit wasir (ambeien), batu empedu, dan lain-lain.

BAB III PEMBAHASAN
3.1 ASAL-USUL BUAH SIRSAK
http://4.bp.blogspot.com/_xdga5r9LU7o/TNuZW09RxeI/AAAAAAAAAEA/WSWHkRE8080/s1600/sirzaex.jpg
Sirsak (Anona muricata Linn) berasal dari Amerika Selatan. Tanaman sirsak dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Polycarpiceae Famili : Annonaceae Genus : Annona Species : Anona muricata Linn Kandungan Buah sirsak tersusun atas 67% daging buah yang dapat dimakan, 20% kulit, 8,5% biji, dan 4%.poros tengah buah, dari berat keseluruhan buah. Kandungan gulanya sekitar 68% dari seluruh bagian padat daging buah. Sirsak merupakan sumber vitamin B yang lumayan jumlahnya (0,07 mg/100 g daging buah) dan vitamin C (20 mg/ 100 g daging buah), dan sedikit sampai sedang kandungan kalsium dan fosfornya. Sifat yang paling disenangi orang dari sirsak ini ialah harumnya dan aromanya yang sangat menggiurkan. Daging buahnya mirip dengan ‘cherimoya’, warna putihnya yang murni itu sangat stabil, walaupun sedang diolah. Sirsak berbentuk perdu atau pohon kecil, tingginya 3-10 m, tajuknya cocok dengan model arsitektur Troll, bercabang hampir mulai dari pangkalnya. Daun berbentuk lonjong-bundar telur sungsang, berukuran (8-16) cm x (3-7) cm, ujungnya lancip pendek; tangkai daun panjangnya 3-7 mm. Bunga-bunganya teratur, 1-2 kuntum berada pada perbungaan yang pendek, berwarna kuning kehijauan; gagang bunga panjangnya sampai 2,5 cm; daun kelopaknya 3 helai, berbentuk segi tiga, tidak rontok, panjangnya sekitar 4 mm; daun mahkota 6 helai dalam 2 baris, 3 lembar daun mahkota terluar berbentuk bundar telur melebar, berukuran (3-5) cm x (2-4) cm; 3 lembar daun mahkota dalam berukuran (2-4) cm x (1,5-3,5) cm, pangkalnya bertaji pendek; benang sarinya banyak, tersusun atas barisan-barisan, menempel di torus yang terangkat, panjangnya 4-5 mm, tangkai sarinya berbulu lebat; bakal buahnya banyak, berbulu lebat sekali, kemudian gundul. Buahnya yang matang, yang merupakan buah semu, berbentuk bulat telur melebar atau mendekati jorong, berukuran (10-20) cm x (15-35) cm, berwarna hijau tua dan tertutup oleh duri-duri lunak yang panjangnya sampai 6 mm, daging buahnya yang berwarna putih itu berdaging dan penuh dengan sari buah. Bijinya banyak, berbentuk bulat telur sungsang, berukuran 2 cm x 1 cm, berwarna coklat kehitaman, berkilap. Saat ini di Indonesia dikenal dua kultivar sirsak yang berbeda rasanya, yaitu sirsak yang rasanya manis asam dan banyak bijinya, jenis ini tersebar luas dalam jumlah besar. Kedua adalah sirsak yang rasanya manis, lengket di lidah dan bijinya sedikit, jenis ini dikenal dengan sebutan sirsak ratu karena ditemukan di Pelabuhan ratu dan baru dikembangkan dalam jumlah kecil di daerah Sukabumi dan sekitarnya. Buah sirsak termasuk buah semu, daging buah lunak atau lembek, berwarna putih, berserat, berbiji hitam pipih. Kulitnya berduri, tangkai buah menguning, aromanya harum, dan rasanya manis agak asam. Buah sirsak yang normal dan sudah cukup tua / matang mempunyai berat ± 500 gr, warna kulit agak terang, hijau agak kekuningan dan mengkilap. Bentuk buah bagian ujung agak membulat dengan diameter ± 5 cm, diameter bagian tengah ± 7 cm, serta panjang buah ± 17 cm. Kerapatan duri maksimal 2- 3 buah per 4 cm (diukur pada bagian buah yang durinya paling jarang), kekerasan daging buah empuk merata, rasa manis atau manis asam segar dan beraroma khas. Kandungan Zat Gizi dan serat pangan buah SIRSAK / 100 gram BDD dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel Kandungan Zat Gizi dan serat pangan buah SIRSAK / 100 gram BDD Kandungan Jumlah Kandungan Jumlah Energi 65,00 kal Besi 0,60 mg Protein 1,00 gr Vitamin A 1,00 RE Lemak 0,30 gr Vitamin B1 0,07 mg Karbohidrat 16,30 gr Vitamin B2 0,04 mg Kalsium 14,00 mg Vitamin C 20,00 mg Fosfor 27,00 mg Niacin 0,70 mg Serat 2,00 gr Berbagai manfaat sirsak untuk terapi antara lain pengobatan batu empedu, antisembelit, asam urat dan meningkatkan nafsu makan. Dengan mengkonsumsi buah sirsak dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan (sebagai obat agar awet muda). Selain itu, kandungan seratnya juga berfungsi untuk memperlancar pencernaan, terutama untuk pengobatan sembelit. Sari buah sirsak di dalam sistem pencernaan akan meningkatkan rangsangan nafsu makan. Kegunaan lain dari sari buah ini adalah untuk pengobatan pinggang pegal dan nyeri, penyakit kandung air seni dan wasir (ambeien). Daun sirsak juga sering digunakan sebagai bahan obat tradisional, antara lain untuk pengobatan sakit pinggang. Caranya : 20 lembar daun sirsak direbus dalam 5 gelas air. Didihkan hingga airnya tinggal 3 gelas. Setelah cukup dingin, diminum 1 kali sehari sebanyak ¾ gelas. Sedangkan daun yang masih muda dapat dipakai untuk mengobati bisul. Caranya : siapkan daun sirsak muda secukupnya, kemudian tumbuk halus dan tambah air sedikit sambil diaduk merata. Tempelkan bahan tersebut pada bisul.
3.3 CARA BUDIDAYA BUAH SIRSAK
1. Syarat Tumbuh Sirsak merupakan jenis yang paling tidak bandel tumbuhnya di antara jenis-jenis Annona lainnya dan memerlukan iklim tropik yang hangat dan lembap. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian sampai 1000 m dpl. dan meluas sampai ke 25° LS pada lahan yang ternaung. Pertumbuhan dan pembungaannya sangat terhambat oleh turunnya udara dingin, serta hujan salju yang ringan saja sudah dapat membunuh pohon sirsak. Musim kering dapat mendorong luruhnya daun dan menyelaraskan pertumbuhan memanjang d an pembungaan dalam batas-batas tertentu. Hasil panen dapat lebih tinggi pada cuaca demikian, asalkan kelembapan yang tinggi berlangsung selama periode pembentukan buah; ada indikasi bahwa untuk Annona spp. lainnya, balk kelembapan yang sangat tinggi maupun sangat rendah, dapat merusak pembentukan buah. Jika kelembapan cenderung rendah, dianjurkan untuk memberikan naungan agar transpirasi dapat dikurangi (juga karena pohon sirsak dangkal perakarannya). Sebagian besar tipe tanah cocok untuk tanaman ini, tetapi drainasenya harus balk, sebab pohon sirsak tidak tahan terhadap genangan air.
2. Pedoman Budidaya Perbanyakan dan penanaman Pohon sirsak dapat diperbanyak dengan klon, terutama melalui berbagai teknik penempelan dan penyambungan pada batang bawah yang diperbanyak dengan semai, seperti dipraktekkan di berbagai wilayah Amerika (misalnya di Kolumbia dan Venezuela). Akan tetapi, umumnya sirsak ditumbuhkan dari benih. Semai dapat dipakai, sebab populasi yang tumbuh cukup seragam dan benih dari kultivar manis, misalnya, pada umumnya sifatnya sama dengan induknya, serta karena fase yuananya hanya berlangsung 2-4 tahun. Benih dapat ditanam langsung di ladang atau disemaikan dahulu di persemaian. Setelah 2030 hari, 85-90% dapat berkecambah dan semai itu dapat dipindahkan ke lapangan setelah 6-8 bulan. Pemotongan separuh daun dan kadang-kadang perompesan daun diperlukan untuk memindahtanamkan semai yang sebelumnya tidak ditumbuhkan dahulu dalam wadah. Jarak tanam di kebun buah sebaiknya antara 3 m x 4 m dan 4 m x 6 m. Berkat kecilnya ukuran pohon dan cepatnya berbuah, sirsak dapat ditanam sebagai tanaman sela di antara pohon buah-buahan yang lebih besar, seperti mangga, avokad, dan kecapi. Jika tanaman utamanya membutuhkan ruangan, pohon sirsak dapat ditebang.
3. Pemeliharaan Lahan di sekitar pangkal pohon sirsak sebaiknya terbebas dari gulma atau ditutup oleh mulsa untuk menghindari dehidrasi dari perakarannya yang dangkal itu pada musim kemarau. Sirsak toleran terhadap keadaan tanah yang kering, tetapi pohonnya akan meluruhkan terlalu banyak daun jika mengalami kekeringan yang berkepanjangan; dalam situasi demikian pohon sirsak akan tertolong oleh pengairan tambahan. Pemupukan dengan pupuk kandang dan/atau NPK dalam dosis kecil beberapa kali dalam setahun dapat mendorong pertumbuhan dan pembuahan, tetapi tidak diperoleh data kuantitatif mengenai kebutuhan pupuk atau banyaknya pupuk daun yang dianjurkan. Pohon sirsak biasanya dapat mencapai bentuk yang memuaskan, tetapi dalam beberapa kasus diperlukan usaha sedini mungkin membatasi pohon itu hanya berbatang tunggal, yaitu dengan cara memotong cabang-cabang yang akan menyainginya. Tunas air (water sprout), cabang-cabang yang tumpang-tindih dan bergerombol juga harus dibuang. Kurang baiknya penyerbukan kiranya merupakan faktor pembatas utama dalam jumlah hasil, dan untuk menghilangkan kendala ini dianjurkan untuk penyerbukan dengan tangan. Akan tetapi, hal ini jarang dilakukan dan hanya dapat berlangsung jika ada masa pembungaan yang jelas.
4. Hama dan Penyakit Selama vigor pohon dapat dipertahankan, kerusakan yang serius disebabkan oleh penyakit dan hama umumnya terbatas hanya pada buah. Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides merupakan penyakit utama pada sirsak di daerah yang lembap. Produksi buah sirsak dapat menyusut sekali karena bunga dan buahnya terserang penyakit sehingga menjadi busuk atau keriput; selanjutnya penyakit ini juga mengganggu buah, daun, batang, dan pematangan buah. Di Hindia Barat ada anjuran agar diadakan seleksi terhadap kemampuan pembentukan buah dalam kondisi lingkungan yang lembap. Jika terjadi musim kemarau barangkali ada kemungkinan untuk mempercepat pembungaan dan pembentukan buah agar terhindar dari periode kelembapan yang tinggi. Penyakit busuk coklat batang (Corticium sp.) menyerang pohon sirsak dan menyebabkan busuknya cabang dan mungkin membunuh pohonnya juga. Pembersihan yang sebaik-baiknya menjelang akhir musim kemarau, termasuk pembakaran bagian-bagian pohon yang terserang, dapat menolong untuk menahan penyakit pada musim hujan berikutnya. Kutu perisai seringkali menyerang pohon sirsak, dan kutu bubuk dapat bergerombol banyak sekali pada buah sirsak. Jika semut dapat diberantas dengan baik, musuh-musuh alaminya akan mampu menanggulangi hama ini. Buah dapat dibungkus untuk menghindari kerusakan yang disebabkan oleh lalat buah. Annonaepestis bengalella adalah penggerek buah sirsak, dan ngengat ini tersebar dari India sampai ke Jawa dan Filipina. Ulat besar dari kupu-kupu Meganotron rufescens dan Papilio agamemnon sering sekali dijumpai memakan daun sirsak. Kerusakan yang disebatkan oleh ketiga jenis hama ini umumnya belum sampai mengharuskan dilakukannya pemberantasan secara kimiawi.
5. Panen dan Pasca Panen Buah sirsak sebaiknya dipanen setelah tua benar tetapi masih keras. Buah ini dianggap tua jika duri-durinya sudah saling berjauhan dan warna kulitnya yang tadinya hijau berkilat telah berubah menjadi hijau kusam atau hijau kekuning-kuningan. Jika dipetik terlalu awal, kualitas buah akan jelek. Sebaliknya jika buah dibiarkan matang di pohon, seringkali buah itu dimakan oleh kelelawar sebelum jatuh ke tanah. Di daerah yang iklimnya tidak mengenal musim, buah sirsak dapat dijumpai sepanjang tahun, tetapi biasanya pohon sirsak memiliki 1-3 kali masa panen, dengan puncaknya yang nyata pada masa musim utama. Buah harus dipetik secara selektif; dipotong gagangnya dengan pisau yang tajam atau gunting setek, kemudian disimpan di dalam keranjang bambu yang telah dialasi dengan bahan yang empuk, seperti jerami.
3.4 Kandungan Gizi Buah Sirsak
Buah sirsak terdiri dari 67,5 persen daging buah, 20 persen kulit buah, 8,5 persen biji buah, dan 4 persen inti buah. Setelah air, kandungan zat gizi yang terbanyak dalam sirsak adalah karbohidrat. Salah satu jenis karbohidrat pada buah sirsak adalah gula pereduksi (glukosa dan fruktosa) dengar kadar 81,9-93,6 persen dari kandungan gula total.
Buah sirsak mengandung sangat sedikit lemak (0,3 g/ 100 g), sehingga sangat baik untuk kesehatan. Rasa asam pada sirsak berasal dari asam organik nonvolatil, terutama asam malat, asam sitrat, dan asam isositrat.
Vitamin yang paling dominan pada buah sirsak adalah vitamin C, yaitu sekitar 20 mg per 100 gram daging buah. Kebutuhan vitamin C per orang per hari (yaitu 60 mg), telah dapat dipenuhi hanya dengan mengonsumsi 300 gram daging buah sirsak. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada sirsak merupakan antioksidan yang sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan.
Mineral yang cukup dominan adalah fosfor dan kalsium, masing-masing sebesar 27 dan 14 mg/100 g. Kedua mineral tersebut penting untuk pembentukan massa tulang, sehingga berguna untuk membentuk tulang yang kuat serta menghambat osteoporosis.
Keunggulan sirsak terletak pada kadar sodium (natrium) yang rendah (14 mg/100 g) tetapi tinggi potasium (kalium), yaitu 278 mg/100 g. Perbandingan kalium dan natrium yang tinggi sangat menguntungkan dalam rangka pencegahan penyakit hipertensi.
KayaSerat Selain komponen gizi, buah sirsak juga sangat kaya akan komponen nongizi. Salah satu di antaranya adalah mengandung banyak serat pangan (dietary fiber), yaitu mencapai 3,3 g/100 g daging buah.
Konsumsi 100 g daging buah dapat memenuhi 13 persen kebutuhan serat pangan sehari. Buah sirsak merupakan buah yang kaya akan senyawa fitokimia, sehingga dapat dipastikan bahwa buah tersebut sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan.
Tabel  Kandungan Zat Gizi dan serat pangan buah SIRSAK / 100 gram
Kandungan
Jumlah
Kandungan
Jumlah
Energi
65,00 kal
Besi
0,60 mg
Protein
1,00 gr
Vitamin A
1,00 RE
Lemak
0,30 gr
Vitamin B1
0,07 mg
Karbohidrat
16,30 gr
Vitamin B2
0,04 mg
Kalsium
14,00 mg
Vitamin C
20,00 mg
Fosfor
27,00 mg
Niacin
0,70 mg
Serat
2,00 gr



3.5 MANFAAT BUAH SIRSAK
Sirsak dapat dimakan dalam keadaan segar sebagai pencuci mulut jika matang betul, atau dicampur dengan es krim atau susu dijadikan minuman yang lezat, seperti dilakukan di Jawa, Kuba, dan sebagian dari Amerika. Akan tetapi, buah ini lebih sering dimakan dalam bentuk ‘puree’ setelah daging buahnya diperas dan disaring. Juga dapat dijadikan selai buah, sari buah (setelah dicampur gula), nektar atau sirop. Juga digunakan dalam pembuatan eskrim. Di Indonesia dodol sirsak dibuat dengan cara daging buahnya dipanaskan dalam air dan diberi gula sampai campuran itu mengental. Di Filipina, buah sirsak muda beserta bijinya yang masih lunak digunakan sebagai sayuran. Buah tua yang masih keras dapat dibuat kue yang lezat rasa dan aromanya. Hasil riset beberapa universitas itu membuktikan jika pohon ajaib dan buahnya ini bisa:
1. Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.
 2. Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.
3. Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.
4. Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, di antaranya kanker usus besar, payudara, prostat, paru-paru, dan pankreas.
5. Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan adriamycin dan terapi kemo yang biasa digunakan.
 6. Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel-sel jahat dan tidak membahayakan atau membunuh sel-sel sehat.
Berbagai manfaat sirsak untuk tubuh antara lain pengobatan batu empedu, antisembelit, asam urat, dan meningkatkan selera makan. Selain itu, kandungan seratnya juga berfimgsi untuk memperlancar pencernaan, terutama untuk pengobatan sembelit. Sari buah (jus) sirsak di dalam sistern pencernaan akan meningkatkan selera makan. Kegunaan lain dari sari buah ini adalah untuk pengobatan pinggang pegal dan nyeri dan penyakit wasir (ambeien), batu empedu, dan lain-lain. Manfaat lainnya, adalah dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlancar pencernaan makanan.Untuk hidup sehat, sangat baik mengkonsumsi 2-4 porsi buah sirsak.
Menurut penelitian yang dilakuka oleh The National Cancer Institute (NCI) yang dilakukan pada tahun 1976 (yang dilakukan di 20 laboratorium yang berbeda) diketahui bahwa salah satu khasiat buah sirsak adalah sebagai obat anti tumor/kanker.  Riset mengenai hal ini kemudian dilanjutkan oleh health Sciences Institute.
Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur (fungsi), melawan berbagai jenis parasit, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stres, dan menormalkan kembali sistem syaraf yang kurang baik.
http://2.bp.blogspot.com/_xdga5r9LU7o/TNuYiBHvd_I/AAAAAAAAAD4/2mekw-ZiWYs/s1600/isirsax.jpgSelain buahnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan olahan makanan otau minuman semacam juice, daun sirsak juga ternyata bisa digunakan untuk pengobatan tubuh yaitu sebagai obat luka, batuk dan rematik.
Adapun khasiat dan manfaat untuk pengobatan lainnya, antara lain:
*Bisul. Daun sirsak yang masih muda secukupnya, tempelkan di tempat yang terkena bisul.
* Ambeien. Buah sirsak yang sudah masak. Peras untuk diambil airnya sebanyak 1 gelas, diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
* Sakit Kandung Air Seni. Buah sirsak setengah masak, gula dan garam secukupnya. Semua bahan tersebut dimasak dibuat kolak. Dimakan biasa, dan dilakukan secara rutin setiap hari selama 1 minggu berturut-turut.
* Bayi Mencret. Buah-sirsak yang sudah masak. Buah sirsak diperas dan disaring untuk diambil airnya, diminumkan pada bayi yang mencret sebanyak 2-3 sendok makan.
* Anyang-anyangen. Sirsak setengah masak dan gula pasir secukupnya. Sirsak dikupas dan direbus dengan gula bersama-sama dengan air sebanyak 2 gelas, disaring dan diminum.
* Sakit Pinggang. 20 lembar daun sirsak, direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal3 gelas, diminum 1 kali sehari 3/4 gelas.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Buah sirsak merupakan tanaman yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.Tanaman ini ditanam secara komersial untuk diambil daging buahnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh disembarang tempat, paling banyak ditanam di daerah yang cukup berair. Ternyata buah ini juga memiliki banyak maanfaat yang sangat baik untuk kesehatan kita. Namun sayangnya masih sedikit kalangan yang membudidayakan buah tersebut. Padahal  cara pembudidayaannya tidaklah sulit, hanya membtuhkan ketekunan dan kesabaran. Jika kita menelusuri lebih nutrisi yang terkandung dalam buah ini maka kita dapat mengetahui banyaknya mannfatt pada buah ini. Selain itu buah ini juga memiliki potensi yang cukup besar untuk diolah menjadi makanan alternatif yang memiliki nilai jual yang tinggi.

SARAN
Dengan lebih mengetahui banyaknya manfaat yang terdapat dalam kandungan buah ini sudah selayaknya kita dapat mengolahnya menjadi makanan bernutrisi yang dapat bernilai ekonomis tinggi. Sebagai civitas akademika kita juga dapat melakukan penelitian agar buah ini juga bisa dijadikan salah satu produk pertanian unggulan dalam negeri untuk bisa bersaing dalam perdagangan global saat ini.